Tentang Cinta
(Hubbu…)
By : Suci Rahayu S
Kadang kita tidak sadar dengan diri, pikiran, dan hati yang tidak dapat dikontrol oleh kita sendiri. Secara tidak langsung, bahwa Allah sedang memperlihatkan kekuasaannya, serta menunjukkan betapa lemahnya diri kita dihadapan-Nya. Bahwa diri kita sendiripun tidak dapat mengontrol hati, pikiran dan perbuatan kita (kadang). Apalagi, jika seseorang sedang merasakan panah asmara dewi cinta. Sering kali kita tidak sadar bahwa hati dan pikiran telah tertuju pada satu orang. Apalagi, di usia-usia rentan, misalnya remaja yang baru transisi, atau menjelang dewasa yang akan mulai ditanyai kapan ada yang datang ke rumah. Ada yang begitu?
Jika ada, mungkin ada banyak dan lebih banyak orang yang sedang merasakan hal yang serupa. Mengontrol hati, saat bumbu cinta sedang menyelimuti adalah hal mustahil rasanya. Banyak yang bilang, salah satu orang yang sulit dinasehati adalah orang yang sedang jatuh cinta. Lets talk.
Cinta, adalah kata kerja yang penuh makna. Jika seseorang ditanya apa itu cinta, maka akan beragam jawaban yang dilontarkan. Cinta ituuu, rasa yang tak bisa diungkapkan oleh kata. Cinta itu, saling menyayangi tanpa menuntut untuk diberi. Cinta adalah….
Kalo kata Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sih ada beberapa makna nih tentang kata “cinta” yakni : suka sekali; sayang benar; kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); ingin sekali; berharap sekali; rindu atau susah hati.
Sering kali tak mengerti dengan hati. Kadang rindu, benci, takut, sedih.. dan selalu akan jadi misteri. Perasaan-perasaan yang timbul entah dari mana datangnya, sering tak bisa terkendali. Merasa tanpa ada hak untuk merasa, merasa tanpa diminta atau bahkan dipaksa. Seringkali, kesemuanya tanpa disadari datangnya darimana.
Teruntuk hati, terima kasih telah berusaha menjaga, meski kadang tak terasa keluar ucap yang takbermakna. Merasa gelisah, hingga menimbulkan ucap ogah. Merasa salah hingga menimbulkan segan tak berarah. Merasa marah hingga menimbulkan sumpah serapah. Merasa sedih hingga mengiris diri yang perih. Merasa gembira walau tak bertahan lama. Semua campur menjadi diri, semua Bersatu memupuk bentuk pribadi yang utuh. Warna hati yang rapuh, murah terenyuh meski kadang teguh.
Komentar
Posting Komentar