Manusia sebagai makhluk sosial terkadang memaksa dirinya untuk menentukan sikap tergantung pada lingkungan sosialnya. Bagaimana lingkungan memperlakukan dirinya, begitulah seorang manusia akan bersikap. Lingkungan sosial yang baik, cenderung membentuk kepribadian yang baik pula pada karakter seseorang. Begitupun sebaliknya, lingkungan sosial yang buruk, akan membentuk pribadi buruk pula pada diri seseorang yang tinggal di lingkungan tersebut. Warna-mewarnai adalah suatu hal yang dianggap biasa, meskipun pada dasarnya adalah sebuah pilihan terutama berkaitan dengan nilai kehidupan dalam diri seseorang.
Berbicara tentang value atau nilai hidup yang dipegang seseorang, bicara tentang prinsip dasar kehidupan yang membimbing seseorang untuk bersikap. Jika seseorang kuat dengan prinsip hidup dan value dalam dirinya, maka ia takkan mudah terwarnai oleh lingkungan sosial dimana ia tinggal bahkan mungkin ia akan mewarnai lingkungannya. Tapi, jika pegangan pada prinsip hidupnya kurang kuat, maka ia akan mudah terwarnai oleh lingkungan sosialnya. Seperti halnya air dalam wadah yang berbentuk sebagaimana wadahnya, terkadang sikap seseorang di lingkungan sosial juga bergantung pada lingkungannya.
Sebagai seorang yang beriman dan pecaya bahwa Tuhan hanya Satu, maka sudah seharusnya bukan, yakin bahwa dalam Al-Qur’an yang merupakan paket lengkap bersama sunnah Rasul sudah terdapat berbagai nilai pedoman dalam kehidupan manusia. Terkadang, sebagai manusia biasa, kita yang terlalu bodoh dan enggan mempelajarinya ayat-ayat-Nya. Terkadang, sebagai manusia biasa, kita yang terlalu enggan membaca dan memahami serta mencontoh berbagai hal yang sudah diajarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Terkadang, sebagai manusia biasa, kita yang terlalu sombong seolah kita mengerti banyak tentang kehidupan ini. Kita terlalu sombong seolah sudah mendapat jaminan kebahagiaan kekal di kehidupan kelak.
Duhai diri, jadilah manusia yang selalu rendah hati di hadapan manusia. Jadilah manusia yang selalu rendah diri di hadapan Rabb semesta. Duhai diri, janganlah membesarkan kepala terhadap perkara dunia, sementara perkara akhirat tak ada apa. Duhai diri, kuatkan prinsip kehidupan yang tak terwarnai oleh lingkungan sosial yang elok menurut-Nya. Jadilah pribadi yang mewarnai kehidupan sebagai muslim yang Kaffah. Muslim yang sebenar-benarnya muslim, pribadi yang beriman kepada Rabb semesta alam yang Maha Satu.
Tentang lingkungan sosial yang toxic, tentang lingkungan sosial yang tak bersahabat dengan diri, tentang lingkungan sosial yang menyalahi, tentang lingkungan sosial yang tak dapat diterima oleh diri. Let it flow… let it flow.. one day, they’ll be known… biarkan lingkungan mendefinisikan diri kita sebagai apa, siapa dan bagaimana. Jangan berusaha menunjukkan kita pada lingkungan seperti apa melalui kata, biarkan lingkungan melihat dan merasakan dengan sendirinya.
Komentar
Posting Komentar