Hai..
Apa kabar.? Semoga semua dalam keadaan baik, penuh kasih dan cinta. Cinta untuk diri sendiri, keluarga, dan terutama cinta untuk Tuhan dan dari Tuhan selalu menyelimuti kita semua. Aamiin..
Bicara soal kasih dan cinta memang gak akan ada habisnya bukan.?
Semua objek pertanyaan, kadang tak bisa dijawab oleh kata-kata semata. Kalo pujangga bilang, kadang cinta hanya bisa dirasakan oleh para penikmat dan perasanya.
Salah satu tokoh dunia pernah bilang, bahwa kita tak bisa memilih akan menjatuhkan hati pada insan yang mana, dan seperti apa.
Kita tak bisa mengatur bahkan, kepada insan mana cinta dan kasih akan dicurahkan. Kepada siapa hati akan bangun dan jatuh karena cinta.
Seringpula, kita tak bisa memilih oleh siapa kita mau dicintai dan dibenci. Meskipun, pada dasarnya sifat manusia akan selalu ada cinta untuk sesamanya. Cinta karena sesama manusia, cinta karena sesama keturunan Adam dan Hawa, cinta karena agama mengajarkannya.
Ya.. kita tak bisa memilih oleh siapa kita ingin dibenci dan dicintai. Meskipun kita pribadi merasa, berusaha untuk bisa dicintai semua orang, semua makhluk. Tapi lingkungan sosial kita tidak, seni kehidupan kita tak mau semua bercorak sama. Akan ada hitam dan putih, akan ada warna-warna kehidupan yang tak selaras, bahkan bertolak belakang, karena Tuhan telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan termasuk cinta dan benci.
Kita tak bisa memaksakan kehendak terhadap orang lain. Memaksakan semua orang harus bisa mencintai dan menyukai kita sebagai pribadi. Begitupun dengan benci, tidak bisa pula kita meminta orang lain untuk membenci setiap apa yang kita lakukan sebagai pribadi. Jika ada seseorang yang dibenci karena sifat buruknya, akan ada masa dimana dia akan dicintai, entah karena perubahan perilakunya, atau karena pelan-pelan orang akan memaklumi dan menerima sifatnya. Begitupula dengan mencintai seseorang, kadang mungkin cinta akan pudar seiring dengan kesalahan dan kekurangan yang dilakukan orang yang bersangkutan. Tentang dibenci dan dicintai sebagai kata kerja pasif, maka tak bisa kita pribadi yang menentukan. Selalu akan ada peran lingkungan dan orang lain di luar kendali pribadi manusia sendiri. Aku percaya bahwa manusia punya standar masing-masing, kenapa dia memilih untuk mencintai ataupun membenci pribadi seseorang.
Aku percaya, cinta dan benci selalu berdampingan. Layaknya langit dan bumi, hitam dan putih, siang dan malam, terbit dan tenggelam. Tidak selamanya benci selalu benci dan cinta selalu cinta. Meskipun ada beberapa faktor pengecualian ya… aku rasa
Kenapa sih? Setiap orang punya standar mencintai dan membenci orang lain? Apa yang biasanya menjadi standar benci dan cintanya manusia?
Kadang gak bisa ya,. Standar kita sama kayak tetangga. Sama kayak ibu dan bapak kita bahkan.. meskipun nilai-nilai cinta dan benci yang menanamkan pertama kali dalam kehidupan kita adalah orang tua kita.Kenapa gak bisa? Karena setiap orang punya nilai-nilai pegangan kehidupan masing-masing. Meskipun seharusnya sebagai ummat muslim, mungkin nilai kita sama. Tapi, itulah kehidupan. Seninya, gak bakal semua orang sama, pasti akan ada corak warna yang berbeda. Kenapa sih aku bilang di awal bahwa setiap muslim harusnya sama?? Karena, idealnya pegangan kita sama, pedoman kehidupan kita sama.. Al-Qur’an al-Karim serta Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alayhi waSallam.. tapi, semuanya balik lagi, ke nilai-nilai yang dianggap benar oleh setiap pribadi manusia, setiap pribadi muslim.
#valueoflife #value #nilai #kehidupan #loveself #hate #love #different #between #loveandhate
Komentar
Posting Komentar