Lanjutan.... Mata Sebagai Jendela
Oke, sebagai
seorang perempuan, dan mengamati banyaknya hal buruk terjadi pada perempuan.
Perempuan yang secara langsung maupun tidak langsung berperan sebagai korban. Miris memang, hanya bisa mengelus dada dan geleng kepala. sok peduli bgt yaa..
meskipun sering evaluasi bahkan menyalahkan perempuan. parah ngga authornya?.
itu hanya dari satu sisi ya manteman..sisi lainnya, banyak hal.
kongkretnya gimana?
Banyak cerita yang aku dapatkan dari berbagai
sumber. Mulai dari cerita orang lain tentang dirinya, cerita tentang kasus yang
ditangani, dan cerita dari buku yang ditulis penulis keren dalam negeri.
Banyak perempuan menjadi korban dari pilihan dan keputusannya sendiri.
.
Sorang perempuan menangis tersedu, saat
menceritakan kondisinya yang ditinggalkan nikah secara tiba-tiba oleh seorang
teman laki-lakinya, dan ternyata bukan sebatas teman biasa. Komunikasi
intensif, bahkan sang laki-laki sudah menjanjikan akan berkunjung ke rumah sang
perempuan. akhirnya dia harus menyesali dengan tangis di akhir kisah kasihnya, karena terlalu percaya dengan kata-kata manis teman laki-lakinya itu.
.
Ada lagi, seorang perempuan yang rela melakukan
apapun demi (let's say) pacarnya (katanya), mengerjakan tugas sekolah sang
pacar lah, menuliskan catatan sekolah, memberikan sebagian tabungannya demi
membelikan pulsa, hadiah jutaan rupiah bahkan, dia lakukan demi kebahagiaan
sang pacar katanya.
atau yang lebih ekstrim lagi, seorang perempuan
kedapati akan melakukan atraksi bunuh diri dari atas jembatan setinggi 20
meter, dan dalam kondisi hamil muda. Kasus lain lagi, seorang perempuan pegawai swasta
kedapati meninggal di kamar kosnya, usut punya usut, tenyata sang perempuan
dibunuh oleh pacarnya sendiri. atau kasus lain, yang diceritakan oleh
salah satu kerabat, sorang perempuan yang sehari-harinya berpenampilan
sangat agamis, menutup aurat, khimar yang panjang. suatu hari kedapati sedang
berdua dengan seorang laki-laki yang diketahui bukan mahramnya, serta sedang
menggunakan pakaian tidak senonoh, di depan seorang yang bukan mahram pula.
.
Kasus lain, seorang perempuan berusia 20 tahun
memiliki seorang anak, dan tekpaksa harus menjadi single parent karena
ditinggal cerai suaminya. Seorang perempuan lagi, yang baru saja menikah 6
bulan lamanya, sudah melahirkan seorang bayi laki-laki. Sepertinya kasus
seperti ini, tidak hanya satu bahkan sudah tidak bisa dihitung jari tangan.
.
Kesemuanya adalah perempuan sebagai korban.
Ayo lah ladies,berapa banyak lagi kasus yang
menyudutkan perempuan sebagai korban?
.
Terkadang beberapa hal terjadi pada perempuan
karena ulah perempuan itu sendiri. Banyak yang menyeret orang lain sbg pelaku,
tetapi jika ditilik lebih lanjut adalah karena pilihan keputusan perempuan itu sendiri.
Misalnya saja, seorang perempuan tidak akan menangis tersedu menangisi dirinya yang ditinggalkan sang teman dekat jika si perempuan tidak menaruh harapan besar kepada sang laki-laki. Which mean, sang perempuan telah memilih untuk percaya pada kata-kata manis laki-laki yang belum pasti menjadi suaminya. Hingga akhirnya dia menjadi korban dari perasaannya sendiri.
.
kasus bunuh diri yang hampir dilakukan oleh seorang mahasiswi
yang sedang hamil muda. Jika dilihat dari kronologi kasusnya, kita bisa menarik
kesimpulan bahwa kesalahan pertama ada pada diri perempuan, meskipun tidak
dipungkiri laki-laki sangat pasti untuk disalahkan.
kenapa?? ayoo kita analisa...
_______________________
gimana menurutmu? comment in below
Komentar
Posting Komentar