Pertanyaannya kemudian adalah.
Bagaimana sikap kita, seorang muslim/muslimah ketika memasuki masa-masa dimana
tingkat kesukaan kepada lawan jenis meningkat? Masa puber? Atau sedang dalam
masa pencarian?
Ustadz Muhamad Nuzul Dzikri, Lc
memberikan pencerahan dalam ceramahnya yang berjudul “ Langkah-Langkah Ketika
Jatuh Cinta. Berikut pemaparan apa yang disampaikan beliau.
Cinta dan syahwat pada dasarnya
adalah hal yang mutlak terjadi pada laki-laki dan perempuan. Sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam Al-Quran
bahwa salah satu karunia syahwat yang telah Allah berikan kepada manusia adalah
kecintaan kepada perempuan. Hal ini
berlaku juga bagi perempuan yang diberi karunia kecintaan/syahwat kepada
laki-laki. Namun, sebagai manusia yang
beriman dan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah tentu terdapat beberapa
aturan yang harus ditaati selaku makhluk di muka bumi. Berikut hal-hal yang
semestinya dilakukan oleh seorang mukmin ketika jatuh cinta.
1. Hubungi Allah SWT sang pemilik insan secara utuh. Kembalikan segala sesuatu yang terjadi kepada Allah, serahkan semuanya hanya kepada yang Maha Menjadikan semua ini Terjadi, kenapa? Karena Allah Maha Mengetahui, karena Allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh manusia (QS 2 : 216). Baik menurut pandangan manusia, belum tentu baik menurut pandangan Allah. Mintalah petunjuk kepada-Nya, sebagai makhluk janganlah mencoba sok pintar ketika jatuh cinta. Raih Cinta pemilik Cinta.
2. Kontrol perasaan. Ketika jatuh cinta seringkali tidak mudah menggunakan logika untuk berpikir, namun ingatlah bahwa Allah sangat pencemburu terhadap hamba-Nya. Tempatkan cinta kepada makhluk dibawah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Berusaha berfikir obejektif dan lihat kekurangan dari orang tersebut, untuk meyakinkan
3. Gunakan aturan Allah. Aturan yang mana? Yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul (Sesuai syari’at). Tinjaulah aturan mainnya seperti apa? Antara laki-laki dan perempuan? Jangan kebablasan (pacaran misalnya)...!!! Bukankah Allah sudah menegaskan bahwa “ Janganlah Kalian Mendekati ZINA!...” padahal Rasulullah SAW menyebutkan bahwa : zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lisan berbicara, zina tangan menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah memikirkan dan mengkhayalkan. Lalu bagaimana dengan pacaran? Adakah perbuatan pacaran yang tidak mendekati zina?
4. Ta’aruf. Jika sudah yakin dan menggunakan aturan Allah, maka lakukanlah proses pra-nikah ini
5. Fit and Proper Test (jangan lupa). Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh sayyidah Khadijah kepada Rasulullah SAW. Khadijah melakukan fit and proper test dengan meminta Rasulullah SAW untuk menjual barang dagangannya yang kemudian dibantu oleh Mashitah.
Catatan dalam
hal ini, bahwa perempuan boleh menyampaikan keinginannya sebagaimana Kahdijah
yang dibantu sahabatnya. Ada dua hal
yang dapat dilakukan perempuan untuk menjemput bola, yakni :
1. Melalui perantara orang yang dipercaya (murabbi, ustadzah, kakak, dll)
2. Secara langsung
source :
https://www.youtube.com/watch?v=jQ8xpjrBjJI
Mantap
BalasHapus