Dr.
Ir. Denie Heriyadi MS,
[Unpad.ac.id,
21/05/2012] Siapa bilang daging domba penyebab kolesterol? Siapa bilang juga
daging domba penyebab hipertensi? Dalam kaitannya dengan pola konsumsi daging
domba di Indonesia, harus dihilangkan stigma bahwa daging
domba mengandung kolesterol tinggi dan penyebab hipertensi. Oleh karena itu,
kebiasaan mengonsumsi daging domba justru harus dilakukan sejak usia dini.
Dr.
Ir. Denie Heriyadi MS (Foto: Dadan T.)*
”Dari
hasil penelitian di beberapa negara di dunia menyatakan bahwa, daging domba
merupakan salah satu jenis daging merah yang sarat akan nutrisi dan aman untuk
dikonsumsi. Apalagi daging domba muda atau lebih sering disebut juga dengan lamb yang
berasal dari anak domba berusia kurang dari 1 tahun ini, kaya akan
protein, zat besi, Omega 3 dan Omega 6, yang baik untuk kesehatan jantung dan
mengoptimalkan perkembangan fungsi otak”. Daging domba aman untuk dikonsumsi
telah dianjurkan di beberapa negara maju. Di Kanada misalnya, Canada’s
Food Guide to Healthy Eating merekomendasikan konsumsi lamb 2
hingga 3 kali di setiap menu penyajian daging, dan pemerintah Inggris
menganjurkan untuk memberikan lamb pada menu balita di
negaranya.
Konsumsi
daging domba di Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,24 gram perkapita
perhari. Rendahnya tingkat konsumsi dikarenakan stigma yang
ada di masyarakat Indonesia bahwa mengonsumsi daging domba terkait dengan
sejumlah penyakit. Padahal sebetulnya baik tidaknya makanan itu
tergantung juga dari bagaimana cara kita memasaknya.
“Sebenarnya
yang bahaya itu pola masak yang ada di masyarakat kita, biasanya masak daging
itu sekaligus banyak. Jadi apabila dikonsumsi tidak habis, masakan itu
dipanaskan, tidak habis lagi dipanaskan lagi. Lama kelamaan menyebabkan lemak
yang tadinya tidak jenuh menjadi jenuh. Belum lagi apabila daging dibakar
menjadi sate, di masyarakat kita cenderung menyukai sate itu yang gosong,
sehinga menyebabkan radikal bebas. Hal inilah yang menyebabkan menjadi
penyakit”.
Justru
hal-hal baik dari domba tidak diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu, pola
pikir bahwa daging merupakan sumber penyakit, harus diluruskan mengingat
manfaat daging merah yang baik untuk kesehatan, kecuali jika dikonsumsi secara
berlebihan. Sudah puluhan tahun Dr. Ir. Denie Heriyadi meneliti dan mengamati
Domba Garut. Ia mengungkapkan penemuannya yang paling penting ialah ciri khas
dari Domba Garut yang mengunakan bahasa daerah yaitu bahasa Sunda. Yaitu bahasa
baku yang sudah diakui dan diterima secara naskah Standar Nasional Indonesia
(SNI) 7532:2009 bahkan International Clasification for Standard (ICS)
65.020.30 dalam menentukan ciri khas dari Domba Garut.
“Setelah
saya amati bertahun-tahun Domba Garut adalah rumpun domba asli dari Jawa Barat,
yang memiliki kombinasi dengan ciri khas kuping rumpung lebih
dari 4 centimeter, atau ngedaun hiris 4 hinga 8 centimeter,
dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong,”
jelasnya.
Selain
itu, domba jantan memiliki berat sekitar 60 hinga 80 kg bahkan ada yang
mencapai lebih dari 100 kg. Sedangkan domba betina memiliki berat antara 30
hinga 50 kg. Ciri fisik Domba Garut jantan yaitu bertanduk, berleher besar dan
kuat, dengan corak warna putih, hitam, cokelat atau campuran ketiganya. Ciri
Domba betina adalah dominan tidak bertanduk, kalaupun bertanduk namun kecil
dengan corak warna yang serupa Domba jantan.
B.
Domba Garut
Domba
Garut merupakan salah satu domba terbaik di dunia, karena postur hewan ternak
ini nyaris menyerupai Bison di Amerika. Dilihat dari prolivikasi atau
kemampuannya dalam menurunkan anak per kelahiran, Domba Garut paling tinggi
karena bisa mencapai 180%, dimana sekali beranak bisa lebih dari 1, dan dalam 2
tahun bisa 3 kali beranak. Kemudian dilihat dari kualitas dagingnya, serat
daging atau kepualaman dagingnya sangat khas, ada seberan lemak-lemak
disela-sela daging, bukan lemak diatas daging atau kulitnya. “Hal inilah yang
menyebabkan kalau dibakar untuk dijadikan sate, wanginya sangat mengoda.
Kemudian kulitnya, memiliki kekuatan tarik yang paling baik, karena itu tidak
heran kalau di Garut muncul berbagai usaha kerajinan kulit”.
Ketika
ditanya mengenai motivasinya mendaftarkan SNI untuk Domba Garut, Dr. Denie
mengemukakan keprihatinannya akan plasma nutfah dan sumberdaya
genitik ternak dan pertanian di Indonesia yang sering kali dicuri oleh negara
lain. Hal tersebut yang mendorongnya membuat landasan hukum untuk Domba Garut
yang memakan proses waktu sekitar 4 tahun.
Domba
Garut memiliki potensi pasar yang multi user. Hal ini yang
menjadikan Domba Garut layak untuk dikembangkan sebagai pilihan dalam sektor
usaha peternakan. Potensi pasar terbesar pertama adalah untuk memenuhi
kebutuhan tahunan ibadah kurban. Kemudian menyusul kebutuhan konsumsi daging
harian baik itu rumah tangga, restoran dan warung sate. Selanjutnya adalah
kebutuhan aqiqah, dan terakhir adalah penghobi yang selalu mencari bibit Domba
Garut jantan unggulan untuk seni tangkas.
C. Kandungan
yang terdapat dalam daging domba :
1. PROTEIN
Daging
domba muda merupakan sumber protein yang baik dan berkualitas tinggi, setiap
takaran 300 gram daging domba muda terkandung 23,64 gram protein yang
bermanfaat untuk tubuh sehingga dapat memenuhi 47,27% protein yang dibutuhkan
oleh orang dewasa setiap harinya.
2. ZAT BESI
2. ZAT BESI
Zat
besi memang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi, tubuh manusia memerlukan 1
miligram zat besi yang diserap oleh tubuh setiap harinya, di mana dalam setiap
takaran 300 gram daging domba muda ialah terkandung 1,85 miligram zat besi yang
dapat diserap oleh tubuh.
2. VITAMIN
B12
Kebutuhan
pokok asupan vitamin B12 yang ideal setidaknya 2 mikrogram per hari, di mana
dalam setiap takaran 300 gram daging domba muda terkandung 2,38 mikrogram
vitamin B12 yang dapat diserap oleh tubuh.
4.
ZINC
Mineral
esensial untuk kesehatan, Zinc (seng) adalah salah satu mikronutrien atau
mineral yang esensial bagi manusia. Zinc diperlukan oleh berbagai jenis enzim
dalam menjalankan fungsinya, antara lain sintesa dan perombakan protein,
karbohidrat, dan lemak. Zinc juga diperlukan oleh berbagai protein lain serta
oleh biomembran. Dalam hal ini, Zinc berperan penting dalam metabolisme tingkat
seluler, antara lain sintesa DNA dan RNA. Daging domba muda merupakan sumber
Zinc yang baik dan berkualitas tinggi, setiap takaran 300 gram daging domba
muda terkandung 4,55 mg Zinc yang bermanfaat untuk tubuh.
8. SELENIUM
8. SELENIUM
Salah
satu mineral penting lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, memiliki fungsi
sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Tubuh manusia pada
dasarnya memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bisa menghancurkan
sel dan menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung
dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E
sebagai zat antioksidan untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.
Daging
domba muda merupakan sumber selenium yang baik dan berkualitas tinggi, setiap
takaran 300 gram daging domba muda terkandung 14,30 mikrogram selenium yang
bermanfaat untuk tubuh sehingga dapat memenuhi 20,43% seleinum yang dibutuhkan
oleh orang dewasa setiap harinya.
9.
NIACIN
Dikenal
juga dengan vitamin B3, berperan membantu otak dalam memproduksi zat-zat kimia
penting dan membantu pembuatan protein. Vitamin B3 juga diperlukan oleh tubuh
untuk peredaran darah dan kulit yang sehat. Niacin mengambil peran penting
dalam menghasilkan tenaga dari pada gula darah (blood sugar) serta proses
produksi lemak. Selain itu, vitamin B3 memperkecil resiko penyakit mental
schizophrenia disamping memilliki manfaat sebagai penambah ingatan. . Daging
domba muda merupakan sumber niacin yang baik dan berkualitas tinggi, setiap
takaran 300 gram daging domba muda terkandung 5,10 miligram niacin.
DAFTAR
PUSTAKA
Hakiki, R. 2010.
Domba Garut Terlangka di Dunia. http://rahmakiki.blogspot.com/ 2010/01/karakteristik-kambing-dan-domba.html.
Diakses pada tanggal 25 Februari 2012.
Pukul 13:20 PM
Murtidjo. 1992.
Budidaya Ternak Domba. Makalah dalam hasil penelitian budidaya ternak domba. Respitory.usu.ac.id
Sodiq, A dan
Abidin, Z. 2010. Sukses Menggemukkan
Domba. Agromedia : Jakarta.
http://newunpad.ac.id
Komentar
Posting Komentar